Cerita ini masih lanjutan dari postingan yang lalu, sengaja memilih penerbangan yang melalui bandara Soekarno Hatta Terminal 3 ini karena penasaran dengan bandara baru di Tangerang ini. Yang katanya sangat besar, megah dan mewah.
Setelah turun dari bus Damri jurusan Bogor-Bandara Soetta, saya masuk ke bandara mewah ini, seluruh lantai bandara dipasang karpet empuk!!! Sengaja datang di bandara 3 jam sebelum jadwal pesawat berangkat agar ada waktu buat jalan-jalan di bandara. Setelah menaruh barang-barang bawaan (tas ransel, tas baju, 1 kardus makanan buat oleh-oleh dan 1 tas kecil isi oleh-oleh juga) di troli. Setelah check-in, jalan-jalan di bandara dimulai, sudah banyak restoran dan toko yang buka dibandara.Setelah lumayan capek berkeliling bandara kemudian mencoba masuk toilet dan sholat di mushola. Beristirahatlah saya di sebuah taman kecil di dalam bandara, duduk di kursi taman yang disediakan. Sambil mencicipi segelas Caffe Latte sembari melihat orang berlalu-lalang di bandara, anehnya tidak ada orang yang terburu-buru mengejar pesawat.
Tanpa sepengetahuan saya (karena saya melihat petugas I membuka tas baju) petugas II memeriksa tas ransel dengan mengusap secarik kertas khusus kemudian kertas tersebut di scan dengan cahaya ultraviolet sembari berbisik dengan petugas III. Disini saya mulai cemas. Kemudian petugas II meminta izin tas ransel saya untuk di scan di alat x-ray lagi, dengan deg-degan saya mempersilahkan dan langsung mengingat-ingat selama 3 hari terakhir di hotel, tas ransel saya taruh di mana saja? Saya taruh di lantai dekat printer di ruang pertemuan dan saya agak jauh sedang sibuk pemeriksaan laporan kantor, "gawat nih kalau ada yang iseng masukin sesuatu ke tas" pikir saya.
Agak kaget setelah petugas I memanggil dan ngomong "di x-ray terlihat ada senjata tajam pendek didalam tas baju anda", bingung juga di tas baju hanya saya isi baju dan perlengkapan mandi. Sayapun di minta untuk mencari benda tersebut. Ternyata benda yang dimaksud adalah label pada celana demin yang terbuat dari besi. Sedikit lega setelah petugas I selesai dengan tas baju saya.
Petugas II masih memeriksa tas ransel saya setelah di scan alat x-ray, lagi-lagi dengan kertas khusus yang kedua kalinya. Sambil menyinari dengan sinar ultraviolet kali ini diawasi langsung petugas II dan petugas III. "Gawat nih", pikir saya. Kemudian datang calon penumpang yang lebih menarik perhatian petugas II dan III sambil menyapa. Entah apa yang terjadi ketegangan mencair dan tas ransel saya diserahkan kembali kepada saya. Petugas I, II dan III sibuk memperhatikan penumpang itu yang belakangan ternyata artis ibukota Ayu Ting Ting dan rombongannya.
Pernah mengalami kejadian mendebarkan juga di bandara? tulis di komentar ya :-)
Setelah turun dari bus Damri jurusan Bogor-Bandara Soetta, saya masuk ke bandara mewah ini, seluruh lantai bandara dipasang karpet empuk!!! Sengaja datang di bandara 3 jam sebelum jadwal pesawat berangkat agar ada waktu buat jalan-jalan di bandara. Setelah menaruh barang-barang bawaan (tas ransel, tas baju, 1 kardus makanan buat oleh-oleh dan 1 tas kecil isi oleh-oleh juga) di troli. Setelah check-in, jalan-jalan di bandara dimulai, sudah banyak restoran dan toko yang buka dibandara.Setelah lumayan capek berkeliling bandara kemudian mencoba masuk toilet dan sholat di mushola. Beristirahatlah saya di sebuah taman kecil di dalam bandara, duduk di kursi taman yang disediakan. Sambil mencicipi segelas Caffe Latte sembari melihat orang berlalu-lalang di bandara, anehnya tidak ada orang yang terburu-buru mengejar pesawat.
Cerita Serunya
45 menit sebelum boarding saya menuju ke ruang tunggu didalam. Seperti biasa, pemeriksaan barang-barang penumpang dilakukan dengan alat x-ray. Alat elektronik seperti laptop, HP dan ikat pinggang ditaruh di wadah tersendiri. Lumayan lengang waktu itu. Barang-barang (2 tas, 1 kardus dan 1 tas kecil) sudah melewati alat x-ray dan saya dengan tenang melewati semacam pintu x-ray dan mengambil barang-barang saya. Sembari memasang kembali ikat pinggang dan memasukkan laptop ke dalam tas ransel dua orang petugas mendekat. Petugas I meminta izin untuk memeriksa tas baju saya, saya dengan santai mempersilahkannya. Petugas I mulai membuka-buka baju di dalam tas, kemudian meminta izin untuk di scan lagi di alat x-ray dan saya persilahkan. Setelah itu di buka-buka lagi tas isi baju saya.Saat ini saya masih santai saja.Tanpa sepengetahuan saya (karena saya melihat petugas I membuka tas baju) petugas II memeriksa tas ransel dengan mengusap secarik kertas khusus kemudian kertas tersebut di scan dengan cahaya ultraviolet sembari berbisik dengan petugas III. Disini saya mulai cemas. Kemudian petugas II meminta izin tas ransel saya untuk di scan di alat x-ray lagi, dengan deg-degan saya mempersilahkan dan langsung mengingat-ingat selama 3 hari terakhir di hotel, tas ransel saya taruh di mana saja? Saya taruh di lantai dekat printer di ruang pertemuan dan saya agak jauh sedang sibuk pemeriksaan laporan kantor, "gawat nih kalau ada yang iseng masukin sesuatu ke tas" pikir saya.
Agak kaget setelah petugas I memanggil dan ngomong "di x-ray terlihat ada senjata tajam pendek didalam tas baju anda", bingung juga di tas baju hanya saya isi baju dan perlengkapan mandi. Sayapun di minta untuk mencari benda tersebut. Ternyata benda yang dimaksud adalah label pada celana demin yang terbuat dari besi. Sedikit lega setelah petugas I selesai dengan tas baju saya.
Petugas II masih memeriksa tas ransel saya setelah di scan alat x-ray, lagi-lagi dengan kertas khusus yang kedua kalinya. Sambil menyinari dengan sinar ultraviolet kali ini diawasi langsung petugas II dan petugas III. "Gawat nih", pikir saya. Kemudian datang calon penumpang yang lebih menarik perhatian petugas II dan III sambil menyapa. Entah apa yang terjadi ketegangan mencair dan tas ransel saya diserahkan kembali kepada saya. Petugas I, II dan III sibuk memperhatikan penumpang itu yang belakangan ternyata artis ibukota Ayu Ting Ting dan rombongannya.
Pernah mengalami kejadian mendebarkan juga di bandara? tulis di komentar ya :-)
Komentar
Posting Komentar